Kamis, 29 Desember 2011

Rakyat Tambang Berbangga????


Soroako 4 Maret 2008, jam 06.00 kami tiba dari Makassar dan tinggal di Hotel Lestari sekitar area Tambang Nikel kebanggaan masyarakat Propinsi Sulawesi Selatan, Keramahtamahan karyawan tambang menyambut kami dengan sajian makanan yang lezat membuat kami kagum perusahaan ini. "Bapak-bapak sekalian selamat datang di Perusahaan Tambang Nikel terbesar di Dunia, Tambang ini beroperasi 100 tahun lebih kedepan nikel daerah ini tak akan habis" sambutan awal dari Juru Bicara perusahaan, lalu beliau menambahkan bahwa tambang ini sangat memperhatikan lingkungan dan meningkatkan sociaty developmentnya alias masyarakat sekitarnya dapat tempias. mulut kami terkunci oleh makanan yang lezat, para dosen kamipun senang tak ada suara sumbang. esok pagi kami berlima berinisiatif menyinggahi masyarakat di dekat area tambang sekitar Danau montano, ' dik tambang terbesar di dunia ada di desa ini, banyak orang bule na, kami senang dapat sedikit rejeki,   apalagi jika sakit berobat gratis, anak kami juga kerja di perusahaan ini" kata daeng sulaiman petani dan nelayan. lalu kami bertanya: " kenapa bapak kelihatan masih sussah cari nafkah dan apakah keluarga bapak sering berobat?" dengan lugu bapak itu menjawab :" dulu sebelum ada tambang kami tak pernah ada uang tapi tak susah makan, padi sayur ada, ikan banyak dan dulu kami jarang sakit jarang berobat. tapi kini kami dapa uang dari perusahaan namun tak cukup untuk makan, padi sayur mati dan ikan susah dicari, tanah rusak dan air danau berbuih, kini kami sering sakit tapi kami banyak minum obat gratis"
Itulah sekelumit cerita saat saya dan kawan-kawan lingkungan hidup lakukan penelitian di Antam Nikel Sotoako  tiga tahun lalu.
dan kenangan ini kembali muncul saat saya berkunjung di Malifut 5 km dari PT Gosowong tambang emas. "Kau tau tambang emas terbesar dan terhebat di dunia? ini dia tambang emas Gosowong" lalu kutanya " Ya terhebat didunia, tapi kenapa bapak masih susah cari makan lagi, rumah gabah begini lagi? dengan lugu bapak itu menawab: " tara sekolah ya begini miskin bodoh, biar da"

1 komentar: